Mengapa Laki-Laki Suka Berbohong
Halaman 1 dari 1
Mengapa Laki-Laki Suka Berbohong
Suatu hari, ketika sedang menebang pohon, seorang penebang kayu
kehilangan kapaknya karena jatuh ke sungai. Lalu dia menangis dan
berdoa, sehingga Dewa muncul.
Dewa : "Mengapa kamu menangis?"
Si penebang kayu: “kapak saya sebagai sumber penghasilan satu-satunya telah jatuh ke sungai”.
Lalu Dewa menghilang dan tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak emas.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Bukan, Dewa"
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak perak.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Bukan, Dewa."
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali sambil
mengeluarkan sebuah kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Ya, Dewa, benar ini kapak saya"
Dewa: "Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu"
Si penebang kayu itu sangat bersyukur dan pulang dengan gembira.
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut menghilang entah kemana.
Lagi-lagi, Si penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Dewa muncul.
Dewa: "Mengapa kamu menangis?"
Si penebang kayu: "Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"
Lalu Dewa menghilang ke dalam sungai dan tak lama kemudian muncul kembali dengan membawa Tamara Bleszinski.
Dewa: "Apakah ini istrimu?"
Si penebang kayu: "Ya, Dewa"
Dewa: "Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu?"
Si penebang kayu: "Dewa, seandainya saya tadi menjawab tidak, Dewa akan
kembali dengan membawa Agnes Monica dan jika saat itu saya juga
menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang asli, dan
jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan ketiganya untuk
menjadi istri saya. Saya ini orang miskin, Dewa, tidak mungkin saya
bisa membahagiakan tiga orang
istri..."
kehilangan kapaknya karena jatuh ke sungai. Lalu dia menangis dan
berdoa, sehingga Dewa muncul.
Dewa : "Mengapa kamu menangis?"
Si penebang kayu: “kapak saya sebagai sumber penghasilan satu-satunya telah jatuh ke sungai”.
Lalu Dewa menghilang dan tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak emas.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Bukan, Dewa"
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak perak.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Bukan, Dewa."
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali sambil
mengeluarkan sebuah kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi.
Dewa: "Apakah ini kapakmu?"
Si penebang kayu: "Ya, Dewa, benar ini kapak saya"
Dewa: "Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu"
Si penebang kayu itu sangat bersyukur dan pulang dengan gembira.
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut menghilang entah kemana.
Lagi-lagi, Si penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Dewa muncul.
Dewa: "Mengapa kamu menangis?"
Si penebang kayu: "Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"
Lalu Dewa menghilang ke dalam sungai dan tak lama kemudian muncul kembali dengan membawa Tamara Bleszinski.
Dewa: "Apakah ini istrimu?"
Si penebang kayu: "Ya, Dewa"
Dewa: "Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu?"
Si penebang kayu: "Dewa, seandainya saya tadi menjawab tidak, Dewa akan
kembali dengan membawa Agnes Monica dan jika saat itu saya juga
menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang asli, dan
jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan ketiganya untuk
menjadi istri saya. Saya ini orang miskin, Dewa, tidak mungkin saya
bisa membahagiakan tiga orang
istri..."
Similar topics
» Jangan Berbohong pada Anak Kecil
» Alasan Mengapa Aku Memecat Sekretaris
» 21 Alasan Mengapa Mahasiswa Demo Lagi
» 21 Alasan Mengapa Mahasiswa Demo Lagi
» 10 Alasan Mengapa Blogger Menjadi Depresi dan Stress
» Alasan Mengapa Aku Memecat Sekretaris
» 21 Alasan Mengapa Mahasiswa Demo Lagi
» 21 Alasan Mengapa Mahasiswa Demo Lagi
» 10 Alasan Mengapa Blogger Menjadi Depresi dan Stress
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik